NOT EVALUATED
NE
DATA DEFICIENT
DD
LEAST CONCERN
LC
2012
NEAR THREATENED
NT
VULNERABLE
VU
ENDANGERED
EN
CRITICAL ENDANGERED
CR
EXTINCT IN THE WILD
EW
EXTINCT
EX
Eubleekeria splendens
TAKSONOMI
Kategori -
Kingdom Animalia
Fillum Chordata
Super Kelas Pisces
Kelas Osteichthyes
Ordo Perciformes
Familia Leiognathidae
Genus Eubleekeria
Nama Daerah Peperek, petek, pepetek, Bondol, Dodok, Gempar
Pengarang Cuvier, 1829
ID GENOM

TCGTGACCGCACATGCATTTGTAATAATTTTCTTCATGGTTATACCAATTATGATTGGAGGTTTTGGCAA CTGACTAATTCCCCTAATAATTGGCGCTCCCGACATAGCCTTCCCCCGAATGAATAATATAAGTTTCTGA CTTCTCCCCCCATCCTTTCTTCTCCTCCTAGCATCCTCCGGAATTGAAGCCGGCGCAGGTACAGGATGAA CGGTTTACCCCCCCTTAGCAGGAAACCTTGCTCATGCAGGCGCCTCTGTCGACCTAACAATCTTTTCGCT CCACCTTGCCGGAATTTCTTCAATTCTAGGAGCTATCAATTTTATTACAACAATCATTAATATGAAACCC CCAGCGATCTCACAATTCCAGACCCCCCTGTTCGTATGAGCTGTTCTCATCACAGCAGTTCTCCTTCTCC TCTCTCTCCCAGTTCTTGCAGCCGGAATTACCATATTATTAACCGATCGAAACCTAAACACCACC

INFORMASI DETAIL
Kemunculan asli
Panjang Maksimal 23.0 cm TL jantan/tidak berjenis kelamin
Distribusi Indo-Pasifik Barat: dari India hingga Papua Nugini; utara ke Jepang; selatan ke Australia,
Habitat air laut
Komentar Museum: NTM S. 11007-003, dari Sumatera barat daya hingga Laut Timor (Ref. 5978). Jenis lokalitas, Padang, Sumatera, holotipe Leiognathus spilotus (Ref. 75583). Juga Referensi. 6567, 7050.
KARAKTERISTIK MORFOLOGI
  1. Duri punggung (total): 8; 
  2. Pari lunak punggung( total): 16; 
  3. Duri dubur: 3; 
  4. Pari lunak dubur: 14; 
  5. Tulang belakang: 24. 
  6. Spesies kompleks Leiognathus splendens ini dibedakan oleh karakter berikut: tidak ada sisik di pipi; 
  7. permukaan tubuh dorsolateral anterior hampir seluruhnya bersisik tanpa area telanjang setengah lingkaran di tengkuk; 
  8. margin bawah punggungan praoperkular bagian dalam halus atau bergerigi lemah (termasuk neotipe); 
  9. ruang antar lunas panggul tanpa sisik; 
  10. duri kedua sirip punggung dan dubur kuat (lebar duri kedua sirip punggung dan dubur masing-masing 0,87-1,6% SL dan 0,76-1,7% SL); 
  11. bercak hitam legam pada sirip punggung spinosus
UPAYA KONSERVASI

Konservasi Ekosistem dilakukan dengan: 

  1. perlindungan habitat dan populasi ikan; 
  2. rehabilitasi habitat dan populasi ikan; 
  3. penelitian dan pengembangan; 
  4. pemanfaatan sumber daya ikan dan jasa lingkungan; 
  5. pengembangan sosial ekonomi masyarakat; 
  6. pengawasan dan pengendalian; dan/atau 
  7. monitoring dan evaluasi.

Fishiden

AI Indentifikasi dan Klasifikasi ikan air tawar dan air laut asli Indonesia.


Copyright 2024 Fishiden